Menyelesaikan Masalah
Ketika kita ditimpa musibah, bencana, atau keadaan
yang sulit, banyak dari kita yang meratapi nasib dan
menyalahkan Tuhan.
Kenapa harus saya yang mengalami ini? Kenapa bukan
orang lain saja? Apa salah saya hingga Tuhan
membiarkan saya mengalami musibah ini? Bagaimana
bisa melanjutkan hidup dalam keadaan seperti ini?
Mengapa hidup orang lain tampak begitu mulus dan
mudah? Ah, Tuhan tidak adil!
Depresi, kecewa, dan putus asa menghantui diri kita.
Namun, jika mau berpikir kembali, bijaksanakah kita
kalau selalu menyalahkan keadaan? Apakah masalah
akan selesai jika hanya menyalahkan keadaan?
Tidak ada suatu apapun yang kebetulan di dunia ini.
Segalanya telah diatur oleh Yang Maha Kuasa. Sekecil
apapun kejadian itu, tentu merupakan kehendak-Nya.
Tuhan selalu punya alasan mengapa Dia memberikan
keadaan demikian kepada kita. Cermati, sesungguhnya
Tuhan ingin Anda mempelajari hikmah dari kejadian
tersebut.
Tuhan tidak akan memberi cobaan yang tidak bisa
dilewati oleh hamba-Nya. Karena itu, percayalah.
Mengapa Tuhan memilih Anda untuk menjalani
keadaan sulit yang Anda rasakan, adalah karena Tuhan
tahu bahwa Anda mampu melewatinya. Jika orang lain
yang mengalami apa yang Anda alami, belum tentu
mereka bisa sekuat Anda saat ini.
Setiap kesukaran yang kita alami adalah semata-mata
kesempatan untuk mengasah kita menjadi pribadi
yang lebih kuat. Seorang sarjana bekerja sebagai
pegawai kantoran dengan gaji tiga juta per bulan. Di
lain pihak, seorang berijazah SMP mampu menghidupi
keluarga lewat usaha tambak ikan dengan penghasilan
berkali lipat. Ya, kesulitan memperoleh pekerjaan
sering kali membuat kita berpikir lebih keras,
bagaimana cara memperoleh uang. Jika setiap
masalah kita hadapi dengan pikiran positif, tentu hasil
yang positif juga akan kita dapatkan.
Hidup adalah untuk menyelesaikan masalah. Meski
tampak bahagia di luar, setiap orang pasti memiliki
masalah sendiri. Ada seorang gadis berparas cantik
dari keluarga berkecukupan. Apapun yang ia inginkan
hampir selalu didapatkannya. Ia memiliki kekasih yang
tampan dan perhatian, di samping masih banyak pria
lain yang juga memujanya. Bahagiakah hidupnya?
Tidak! Kedua orang tuanya telah lama bercerai, jika
bertemu pun sikapnya seperti kucing dan anjing.
Masing-masing telah menikah lagi. Tak ingin memilih
salah satu pihak, akhirnya si gadis dan adiknya yang
masih SMA, memilih untuk tinggal berdua saja.
Coba Anda tengok orang-orang yang tampak bahagia.
Pasti akan Anda temukan satu sisi yang membuat
orang itu merasa hidupnya tidak sempurna. Begitu
pun dengan diri Anda sendiri. Jika saat ini Anda
merasa punya masalah, selesaikanlah dengan tawakal
tanpa pernah mengeluh. Itulah ujian yang Tuhan
berikan sesuai dengan porsi kemampuan Anda.
Inilah cara tuhan mencintai kita ^_^
semoga artikel ni bermanfaat bagi kalian.
0 komentar:
Posting Komentar